banner 728x250

Sosok Nova Iriansyah, Anak Aceh yang Mulai Karir dari Dosen hingga Jadi Kepercayaan SBY-Boediono |

banner 120x600
banner 468x60

TRIBUN-MEDAN.COM – Nova Iriansyah merupakan seorang birokrat, politikus dan akademisi.

Nova Iriansyah pernah menjabat sebagai Gubernur Aceh dari 5 November 2020 sampai 5 Juli 2022. Sebelum itu, Nova menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh periode 5 Juli 2017 hingga 5 Juli 2018.

banner 325x300

Pada 5 Juli 2018, Nova Iriansyah diamanahkan menjadi Pelaksana tugas Gubernur Aceh menggantikan Irwandi Yusuf.

Nova Iriansyah lahir di Banda Aceh pada 22 November 1963 silam. Ia merupakan putra dari pasangan Nurdin Sufi dan Fathma A.R.

Ayahnya merupakan seorang politkus yang pernah menjadi Bupati Aceh Tengah pada tahun 1970 hingga 1974.

Nova Iriansyah memulai pendidikannya di bangku Taman Kanak-Kanak (TK) Persit Banda Aceh. Di sana, Nova kerap juara dalam berbagai lomba, seperti cerdas cermat.

Tamat dari TK, Nova Iriansyah melanjutkan pendidikan ke SD 2 Banda Aceh namun hanya sampai caturwulan 3 kelas 1 lantaran ia harus ikut orangtuanya pindah ke Takengon (Aceh Tengah).

Saat itu, Ayahnya Nurdin Sufi yang merupakan seorang tentara berpangkat perwira mendapat tugas untuk menjabat sebagai bupati di Aceh Tengah.

Nova kemudian meneruskan pendidikan di Sekolah Dasar (SD) 1 Takengon. Ia bersekolah seperti biasa, namun pada saat kelas 4, Nova dikeluarkan dari sekolah lantaran nakal dan sering membantah guru padahal ia merupakan seorang siswa yang pintar.

 

baca juga:Universitas Deztron Indonesia Terus Meningkatkan Sinergi Dengan Pemda di Sumut dan Aceh

 

Setelah dikeluarkan dari SD 1 Takengon, Nova kemudian pindah sekolah ke SD 3 Takengon dan tamat pada 1976.

Usai tamat pendidikan dasar, keluarga Nova kembali pindah lagi ke Banda Aceh. Ia melanjutkan sekolah di SMP 1 Banda Aceh, selanjutkan ke SMA 1 Banda Aceh.

Setelah tamat pada tahun 1982. Nova Iriansyah menempuh pendidikan Strata 1 di Teknik Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Selama menjadi mahasiswa, ia aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan, di antaranya Ketua Pelajar Mahasiswa Keluarga Tanah Rencong (PMKTR) Surabaya, dan Ketua Temu Karya Ilmiah ke-5 Mahasiswa Arsitektur se-Indonesia di Surabaya. Setelah lulus dari perkuliahan, ia dipercaya sebagai Sekretaris Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Provinsi Aceh.

Usai menamatkan S1 di Institut 10 November Surabaya pada 1988, Nova melanjutkan program Magister di Institute Teknologi Bandung dan selesai pada 1998.

Sebelum memulai karirnya di bidang politik, Nova Iriansyah pernah berkiprah di dunia akademisi sebagai dosen dan Ketua Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).

Di luar kampus, sederet jabatan pernah dipegang Nova. Seperti, Ketua DPP Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Aceh, Komite Jasa Konstruksi Kadin Indonesia, dan Ketua Umum LPJKD Aceh.

Pengalaman lainnya sebelum menjadi anggota DPR adalah menjabat sebagai Komisaris PT. Mega Desain Konsultan dan PT. Archie Forum Konsultan.

Namun, saat ini Nova tak lagi terlibat di perusahaan-perusahaan tersebut dan lebih fokus dengan jabatan politiknya.

Pada tahun 2006, Nova bergabung dengan Partai Demokrat dan memimpin Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Pada periode inilah Nova diangkat menjadi Anggota DPR RI dari daerah pemilihan NAD-1 pada Pemilu 2009.

Saat Pilpres 2009, Nova Iriansyah ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah (TIMKAMDA) SBY-Boediono di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.

Usahanya membuahkan hasil yang sangat fantastis, Pasangan yang ia jagokan meraih persentase 94 persen di seluruh Aceh. Hal ini merupakan persentase tertinggi yang diraih SBY-Boediono di seluruh Indonesia.

 

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *