Reksa Dana

Jakarta, 7 Mei 2025 — Minat masyarakat terhadap reksa dana pasar uang terus meningkat di awal tahun 2025. Stabilitas imbal hasil dan risiko yang rendah menjadi alasan utama banyak investor pemula memilih instrumen ini sebagai langkah awal berinvestasi.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan (asset under management/AUM) reksa dana pasar uang per April 2025 mencapai Rp92 triliun, naik 8,4% dibandingkan awal tahun. Kinerja reksa dana jenis ini dipengaruhi oleh instrumen jangka pendek seperti deposito dan obligasi dengan tenor kurang dari satu tahun.

Analis investasi dari Bareksa, Nadia Ramadhani, mengatakan bahwa reksa dana pasar uang menjadi pilihan ideal di tengah kondisi pasar yang fluktuatif. “Investor tidak perlu khawatir dengan gejolak harga karena dana dikelola secara profesional, dan pencairannya pun fleksibel,” ujarnya.

Selain itu, kemudahan akses melalui aplikasi digital turut mendorong pertumbuhan jumlah investor ritel, terutama generasi muda yang kini mulai sadar pentingnya perencanaan keuangan sejak dini.

Imbal hasil reksa dana pasar uang saat ini berkisar antara 4,5% hingga 6% per tahun, tergantung manajer investasi dan komposisi aset yang dimiliki. Meski lebih rendah dibanding saham atau obligasi jangka panjang, risikonya jauh lebih kecil dan cocok untuk menyimpan dana darurat atau target jangka pendek.

OJK dan pelaku industri berharap tren positif ini terus berlanjut seiring meningkatnya literasi keuangan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *