Obligasi

Jakarta, 7 Mei 2025 — Di tengah gejolak pasar saham dan ketidakpastian global, obligasi pemerintah Indonesia masih menjadi instrumen investasi favorit, terutama bagi investor yang mengincar pendapatan tetap dengan risiko relatif rendah.

Menurut data Kementerian Keuangan, penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel, termasuk ORI dan Sukuk Ritel, terus menunjukkan tren positif sepanjang kuartal pertama 2025. Pada penerbitan terbaru ORI025, pemerintah berhasil menghimpun dana sebesar Rp22,5 triliun — melebihi target awal Rp20 triliun.

Direktur Surat Utang Negara, Dwi Astuti, menjelaskan bahwa stabilitas imbal hasil dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap keuangan negara menjadi alasan utama kuatnya permintaan. “Obligasi negara tetap diminati karena menawarkan kombinasi antara keamanan dan keuntungan tetap,” ujarnya.

Saat ini, imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun berada di kisaran 6,75% hingga 7,1%. Sementara itu, obligasi korporasi dari perusahaan-perusahaan BUMN besar juga mulai dilirik, meskipun dengan premi risiko yang sedikit lebih tinggi.

Analis pasar modal dari Bahana Sekuritas, Agung Prasetyo, menyarankan agar investor memperhatikan profil risiko dan memilih obligasi dengan peringkat kredit yang baik. “Obligasi cocok untuk diversifikasi portofolio, terutama di saat pasar ekuitas berfluktuasi tajam,” katanya.

Dengan tren suku bunga yang cenderung stabil dan kebutuhan pembiayaan negara yang terus berlanjut, pasar obligasi Indonesia diperkirakan akan tetap atraktif hingga akhir tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *